Pemkab Kukar Siapkan Langkah Nyata Jaga Alam untuk Lima Tahun ke Depan

Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) mulai menyiapkan langkah nyata untuk menjaga keanekaragaman hayati melalui Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati periode 2025-2029.

Dokumen ini disusun untuk menjadi panduan utama agar pembangunan daerah tetap memperhatikan perlindungan alam.

Langkah awal penyusunan ditandai dengan Kick Off Meeting yang digelar di Ruang Bengkirai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar pada Kamis (17/7/2025).

Pertemuan dihadiri perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, akademisi, pegiat lingkungan, serta seluruh perangkat daerah terkait.

Sekretaris DLHK Kukar, M Taufik menyebutkan, rencana induk ini tidak hanya jadi syarat administratif tetapi benar-benar akan diterapkan dalam setiap rencana pembangunan agar ekosistem tetap terjaga.

“Kami ingin memastikan keanekaragaman hayati Kukar tetap terjaga dengan baik,” kata Taupiq.

Dalam kegiatan turut dibahas sejumlah langkah teknis, mulai dari pembaruan data flora dan fauna, pemetaan kawasan rawan kehilangan habitat, hingga skema kerja sama antar sektor.

Semua masukan dan hasil diskusi nantinya akan dirumuskan ke dalam dokumen final yang memuat target, strategi, hingga pembagian peran.

Ia menyebut pembaruan data lapangan akan difokuskan pada spesies tumbuhan dan satwa endemik yang populasinya mulai langka, sehingga pemerintah dapat menyiapkan program perlindungan sesuai kondisi terbaru.

“Kami ingin memastikan keanekaragaman hayati Kukar tetap terjaga dengan baik,” katanya.

Taufik menjelaskan, forum ini juga akan menghasilkan peta wilayah prioritas perlindungan serta rencana aksi penanaman kembali spesies lokal yang sudah sulit dijumpai.

Semua pihak akan dilibatkan agar tidak ada program yang berjalan sendiri-sendiri.

“Kami ingin memastikan keanekaragaman hayati Kukar tetap terjaga dengan baik,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, DLHK Kukar telah memulai penanaman pohon buah lokal seperti durian kampung di beberapa titik.

Penanaman ini akan diperluas dan diawasi bersama komunitas dan kelompok tani agar hasilnya berdampak langsung ke ekosistem.

“Kami ingin memastikan keanekaragaman hayati Kukar tetap terjaga dengan baik,” tutupnya. (ak/ko)