DLHK Kukar Pangkas Pohon Rawan Tumbang di Jalan KH Ahmad Muksin Tenggarong

Tenggarong – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan pemangkasan pohon rawan tumbang di Jalan KH Ahmad Muksin, Tenggarong yang merupakan salah satu jalur protokol utama di Tenggarong.

Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan untuk menjaga keselamatan masyarakat dan pengendara yang melintas.

Pemangkasan difokuskan pada pohon-pohon berusia tua dengan batang dan cabang yang rapuh, terutama di beberapa titik yang padat lalu lintas.

Sejak awal 2025, DLHK telah memetakan area rawan dan menjadikan Jalan KH Ahmad Muksin sebagai salah satu prioritas utama untuk mengurangi risiko pohon roboh.

Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan reaksi atas insiden pohon tumbang di Kecamatan Tenggarong Sebrang yang sempat merenggut nyawa, melainkan bagian dari program tahunan yang sudah direncanakan.

“Prioritas kami adalah pohon yang dekat dengan jalur padat lalu lintas. Selain itu, laporan masyarakat juga menjadi pertimbangan kami,” ujarnya Rabu (20/8/2025).

Ia mengungkapkan, pemangkasan dilakukan secara bertahap karena keterbatasan tenaga dan anggaran, namun titik-titik paling mendesak tetap menjadi prioritas pihaknya.

“Hanya saja pelaksanaannya bertahap karena keterbatasan tenaga dan anggaran. Jadi kami dahulukan titik yang paling mendesak,”tuturnya.

Pada 2025 ini, kata dia, DLHK Kukar memusatkan pemangkasan di ruas jalan prototal Tenggarong yang ramai dilalui kendaraan.

Ke depan, DLHK berencana memperluas kegiatan serupa ke ruas jalan lain sesuai hasil dari pemetaan risiko.

Slamet juga mengimbau agar masyarakat lebih aktif melaporkan pohon yang dianggap berbahaya, tujuannya agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat oleh DLHK Kukar.

“Kami berharap masyarakat juga aktif melapor jika ada pohon yang dianggap berbahaya. Itu sangat membantu kami menentukan prioritas,” tutupnya. (ak/ko)

Pemkab Kukar Siapkan Langkah Nyata Jaga Alam untuk Lima Tahun ke Depan

Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) mulai menyiapkan langkah nyata untuk menjaga keanekaragaman hayati melalui Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati periode 2025-2029.

Dokumen ini disusun untuk menjadi panduan utama agar pembangunan daerah tetap memperhatikan perlindungan alam.

Langkah awal penyusunan ditandai dengan Kick Off Meeting yang digelar di Ruang Bengkirai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar pada Kamis (17/7/2025).

Pertemuan dihadiri perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, akademisi, pegiat lingkungan, serta seluruh perangkat daerah terkait.

Sekretaris DLHK Kukar, M Taufik menyebutkan, rencana induk ini tidak hanya jadi syarat administratif tetapi benar-benar akan diterapkan dalam setiap rencana pembangunan agar ekosistem tetap terjaga.

“Kami ingin memastikan keanekaragaman hayati Kukar tetap terjaga dengan baik,” kata Taupiq.

Dalam kegiatan turut dibahas sejumlah langkah teknis, mulai dari pembaruan data flora dan fauna, pemetaan kawasan rawan kehilangan habitat, hingga skema kerja sama antar sektor.

Semua masukan dan hasil diskusi nantinya akan dirumuskan ke dalam dokumen final yang memuat target, strategi, hingga pembagian peran.

Ia menyebut pembaruan data lapangan akan difokuskan pada spesies tumbuhan dan satwa endemik yang populasinya mulai langka, sehingga pemerintah dapat menyiapkan program perlindungan sesuai kondisi terbaru.

“Kami ingin memastikan keanekaragaman hayati Kukar tetap terjaga dengan baik,” katanya.

Taufik menjelaskan, forum ini juga akan menghasilkan peta wilayah prioritas perlindungan serta rencana aksi penanaman kembali spesies lokal yang sudah sulit dijumpai.

Semua pihak akan dilibatkan agar tidak ada program yang berjalan sendiri-sendiri.

“Kami ingin memastikan keanekaragaman hayati Kukar tetap terjaga dengan baik,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, DLHK Kukar telah memulai penanaman pohon buah lokal seperti durian kampung di beberapa titik.

Penanaman ini akan diperluas dan diawasi bersama komunitas dan kelompok tani agar hasilnya berdampak langsung ke ekosistem.

“Kami ingin memastikan keanekaragaman hayati Kukar tetap terjaga dengan baik,” tutupnya. (ak/ko)