Warga Resah, Sampah Rumah Tangga hingga Material Bangunan Menumpuk di Kelurahan Bukit Biru

Kondisi TPS yang ada di Kelurahan Bukit Biru. (Akmal/adakaltim)

Tenggarong – Tumpukan sampah di Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi keluhan warga. Di sekitar tempat pembuangan sementara (TPS) terlihat berbagai jenis sampah rumah tangga hingga material bangunan terlihat menumpuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Kondisi ini membuat warga resah karena mencemari lingkungan sekaligus mengganggu kenyamanan sekitar.

Salah satu warga sekitar, Atik mengatakan persoalan ini sudah sering diingatkan oleh petugas kebersihan.

Namun, sebagian masyarakat masih belum disiplin dalam membuang sampah.

Masyarakat kerap menaruh sampah di luar tong bahkan di depan TPS, sehingga kendaraan pengangkut kesulitan mengangkut seluruhnya.

“Sudah sering diimbau supaya sampah dimasukkan ke tong, tapi masyarakat masih banyak yang buang di samping. Ada juga orang yang buang sisa ikan, ditaruh di luar, tidak langsung ke tong. Termasuk sisa-sisa bangunan, dibuang di depan situ. Akhirnya kendaraan pengangkut susah mengambil, jadi menumpuk,” ujarnya kepada adakaltim.com pada Selasa (28/10/2025).

Ia menuturkan, tumpukan itu tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga menimbulkan bau tak sedap yang mengganggu warga sekitar.

Selain itu, kata dia, sampah yang berserakan hingga ke pinggir jalan juga membahayakan pengguna lalu lintas.

“Kalau bisa jangan sampai buang di pinggir jalan, masukan langsung ke tong karena ini jalur lalu lintas,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua RT 07 Kelurahan Bukit Biru, Saryono, mengungkapkan bahwa sebagian warga masih belum memahami perbedaan antara sampah rumah tangga dan sampah kebun.

Akibatnya, berbagai jenis sampah dicampur dan dibuang menjadi satu di TPS.

“Akhirnya semua dibuang jadi satu, kadang tongnya kosong, tapi tetap ditaruh di luar. Itu sudah jadi kebiasaan,” jelasnya.

Ia juga menyoroti adanya kebiasaan buruk sebagian warga yang membuang ikan tak laku di sekitar TPS.

Aksi itu sempat terekam kamera CCTV milik warung di sekitar lokasi dimana plastik pembungkus ikan diambil, sementara ikan dibuang begitu saja di samping tong sehingga bau tak sedap di sekitar area kerap tercium.

“Ban motor pernah bocor gara-gara kaca yang berserakan di sekitar TPS,” ungkapnya.

Saryono juga mengungkapkan, penumpukan sampah di lokasi tersebut semakin parah karena TPS tersebut juga digunakan oleh warga dari dua kelurahan lain, yakni Kelurahan Timbau dan Kelurahan Jahab.

Posisi TPS yang berada di jalur poros membuat banyak orang memilih membuang sampah di tempat tersebut.

“Jadi sampahnya makin banyak dan cepat penuh,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, sebelumnya di Kelurahan Bukit Biru terdapat beberapa TPS lain yang membantu menampung sampah warga, namun kini sudah dibongkar.

Akibatnya, beban pembuangan sampah menumpuk di satu titik yang kini tidak lagi mampu menampung volume buangan harian.

“Dulu di Bukit Biru sempat ada beberapa TPS lain, tapi sudah dibongkar. Sekarang tinggal satu di sini, jadi semua warga buang ke tempat yang sama,” terangnya.

Menurutnya, persoalan ini sudah berulang kali disampaikan kepada pihak kelurahan.

Namun, tanpa penanganan yang lebih menyeluruh dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan, kondisi serupa dikhawatirkan akan terus terulang.

“Harapan kami ada penanganan lebih serius dari pemerintah dan kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan, supaya masalah sampah tidak terus berulang,” pungkasnya. (ak/ko)

Bagikan :