Tenggarong – Bagi pecinta Astronomi atau peneliti mungkin Tugu Khatulistiwa, yang terletak di pinggir Jalan Raya Bontang – Samarinda, Desa Santan Ulu, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, menjadi daya tarik tersendiri.
Pada Kamis (13/6/2024), tugu ini kembali menjadi sorotan sebagai penanda titik nol derajat garis khatulistiwa, sama seperti Tugu Khatulistiwa yang ada di Pontianak, Kalimantan Barat.
Tugu ini memiliki desain unik dengan puncak bangunan berbentuk dua cincin yang bergabung membentuk bola dunia. Di tengahnya, terdapat penunjuk arah mata angin dan koordinat tepat lokasi ini, yaitu 0° 00′ 00″ Lintang Utara dan 117° 21′ 47″ Bujur Timur.
Tugu Khatulistiwa tidak hanya menjadi penanda geografis penting tetapi juga menjadi daya tarik wisata unik yang menawarkan pengalaman langsung fenomena alam langka kepada pengunjung.
Banyak pengunjung dari Kota Samarinda – Kota Bontang atau sebaliknya sengaja mampir ke tugu ini untuk sekedar melepas penat di perjalanan atau bisa juga karena penasaran.
Karena ada fenomena menarik yang dapat diamati adalah hari tanpa bayangan, yang terjadi saat matahari berada tepat di atas wilayah tersebut pada titik kulminasi. Fenomena ini terjadi dua kali setahun, yaitu pada 21-23 Maret dan 21-24 September.
Secara ilmiah hari tanpa bayangan sebagai Transit Utama yakni saat matahari berada di titik Zenith sebuah tempat atau biasa di sebut titik kulminasi Jika di sebuah tempat tersebut terjadi hari tanpa bayangan maka matahari tengah singgah tepat di titik atas wilayah tersebut.
Fenomena tersebut memang tak pengaruh apa-apa akan tetapi di Indonesia hanya terjadi di beberapa tempat yang dilalui garis khatulistiwa yang salah satunya berada di tempat ini. (adv)