Teknologi Apheresis, Solusi Efisien UDD PMI Kukar untuk Pemenuhan Kebutuhan Trombosit

Proses donor darah. (Akmal/adakaltim)

Tenggarong – Dalam upaya memenuhi kebutuhan trombosit yang terus meningkat, Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kutai Kartanegara (Kukar) memperkenalkan teknologi apheresis.

Alat ini memungkinkan pengambilan trombosit secara efisien tanpa harus mendonorkan darah utuh, menjadi solusi penting dalam mengatasi keterbatasan stok trombosit yang kerap terjadi.

Meskipun jumlah kantong darah di UDD PMI Kukar mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 439 kantong, ketersediaan trombosit masih menjadi tantangan.

Trombosit memiliki masa simpan yang lebih pendek dibandingkan darah utuh, sehingga stoknya cepat menipis ketika permintaan meningkat.

Staf UDD PMI Kukar, Novi, menjelaskan permintaan trombosit seringkali sulit dipenuhi karena kebutuhan satu orang pasien, untuk satu kantong trombosit.

Permintaan trombosit biasanya meningkat pada musim hujan, terutama karena banyaknya kasus Demam Berdarah (DBD).

Sementara itu, untuk pasien kanker juga sangat membutuhkan trombosit untuk pengobatan. Setiap pasien kanker bisa membutuhkan 10 hingga 15 kantong trombosit, yang semakin menambah persediaan trombosit terbatas.

Untuk mengatasi keterbatasan ini, UDD PMI Kukar berupaya mencari solusi agar kebutuhan pasien tetap terpenuhi.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendatangkan alat apheresis, sebuah teknologi yang memungkinkan pengambilan trombosit langsung dari darah pendonor.

Meskipun alat ini masih dalam tahap awal penggunaan, pihak UDD PMI Kukar berharap dapat mengoptimalkan penggunaannya untuk memenuhi kebutuhan pasien.

“Karena ini masih baru, kami belum menginformasikan secara luas kepada pendonor. Kami harap dengan alat apheresis ini, ketersediaan trombosit bisa mencukupi kebutuhan pasien, terutama pasien kanker,” tambah Novi.

Selain itu, untuk menghadapi lonjakan permintaan, UDD PMI Kukar juga mengandalkan para pendonor sukarela yang siap dipanggil kapan saja.

“Biasanya kami memanggil pendonor, dan alhamdulillah mereka kooperatif, datang bahkan di tengah malam meskipun hujan,” pungkasnya. (Ak)

Bagikan :