Samarinda – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Agusriansyah Ridwan menyoroti tingginya angka putus sekolah di Kota Bontang dan mendesak pemerintah daerah untuk melakukan intervensi lebih lanjut.
Menurutnya, intervensi tersebut harus berupa kebijakan yang dapat meringankan beban ekonomi bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
“Ya, memang harus adil pemerintah dalam soal ini. Minimal, pertama bagaimana memetakan dan memberikan beasiswa terhadap siswa-siswa yang memang tidak memiliki kemampuan secara ekonomi,” ujar Agusriansyah.
Selain itu, ia mengusulkan agar pemerintah juga memperhatikan kebutuhan sarana pendidikan siswa. Hal ini mencakup penyediaan pakaian sekolah, buku, dan perlengkapan belajar lainnya.
“Saya rasa ini perlu serius untuk dipikirkan, bagaimana pemerintah bisa membantu anak-anak dengan menyiapkan kebutuhan mereka di sekolah,” katanya.
Untuk mengidentifikasi penyebab tingginya angka putus sekolah, Agusriansyah berencana melakukan pendalaman data dengan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Iya, nanti kita analisis, seperti yang saya katakan tadi tentu kita akan berdiskusi dengan dinas terkait. Pasti dia punya data kajian terhadap itu dan sudah punya rencana kerja untuk menyelesaikannya,” paparnya.
Politikus Partai Gerindra ini menegaskan bahwa pemerintah harus berpegang pada amanat undang-undang yang menjamin akses pendidikan bagi seluruh masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu.
“Intinya, semua anggaran untuk sektor vital ini harus dikelola daerah, disesuaikan dengan kebijakan pusat,” tegasnya.
Agusriansyah juga berencana mengadakan kajian kebijakan di tingkat provinsi dan Kota Bontang untuk merumuskan solusi yang tepat.
“Saya akan melakukan kajian kebijakan, baik di tingkat provinsi maupun kota agar kita bisa melakukan diskusi-diskusi ilmiah dan kebijakan sesuai aturan regulasi,” jelasnya.
Dengan adanya intervensi dan kolaborasi lintas pemerintah daerah, Agusriansyah berharap angka putus sekolah di Bontang dapat ditekan, sehingga pendidikan lebih mudah diakses tanpa terbentur masalah biaya. (Adv)