Tenggarong – Bencana tanah longsor kembali terjadi di Jalan Mayor Jenderal S Parman, RT 4, Desa Sepakat, Kecamatan Loa Kulu, pada Rabu (29/1/25).
Material longsor menutupi setengah badan jalan poros yang menghubungkan Tenggarong dan Samarinda, menyebabkan arus lalu lintas tersendat.
Bencana ini merupakan longsor susulan dari kejadian sebelumnya, yang dipicu oleh hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Camat Loa Kulu, Ardiansyah, turun langsung ke lokasi untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat. Ia menyampaikan hari ini merupakan hari ketiga proses penanganan longsor.
Kata dia, hujan deras yang terjadi sejak malam , kembali memicu pergerakan tanah yang menyebabkan material longsor kembali menumpuk di badan jalan.
Sejak pagi, dua unit ekskavator telah diterjunkan guna mempercepat pembersihan material longsor yang semakin menumpuk.
“Sebelumnya, kami hanya mengandalkan tenaga manual untuk membersihkan material longsor. Namun, dengan kondisi tanah yang semakin rawan dan curah hujan yang masih tinggi, kami memutuskan untuk menurunkan alat berat agar pembersihan berjalan lebih cepat dan efektif,” ujar Ardiansyah.
Ia menambahkan sebagian wilayah Kecamatan Loa Kulu memang tergolong rawan longsor.
Oleh karena itu, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, dan pemerintah kabupaten bekerja sama dalam menangani situasi ini dengan langkah-langkah darurat agar longsor tidak semakin parah dan tidak membahayakan pengguna jalan.
Hingga saat ini, petugas masih berupaya membersihkan sisa-sisa material longsor agar akses jalan kembali normal.
Para pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati, terutama saat hujan deras, karena kondisi tanah di sekitar lokasi masih labil dan berpotensi longsor kembali.
“Jika hari ini longsoran sudah dibersihkan, insyaallah tidak akan terjadi longsor lagi. Tim teknis juga akan memastikan bagaimana cara menata tanah di daerah rawan ini agar tidak longsor lagi ke depannya,” pungkas Ardiansyah. (Ak)