Tenggarong – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) nomor urut 03, Dendi Suryadi dan Alif Turiadi (DEAL), tampil maksimal dengan paparan delapan program unggulan di debat pertama Pilkada Kukar yang digelar di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, Senin (11/11/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Dendi-Alif berkomitmen untuk membawa perubahan signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Kukar.
Di antara program andalannya, pasangan DEAL menyoroti pentingnya pendidikan dan kesehatan gratis bagi seluruh lapisan masyarakat, dengan alokasi dana desa yang meningkat pesat, yakni antara Rp2 hingga Rp10 miliar.
Tak ketinggalan, pasangan ini juga menjanjikan bantuan operasional untuk berbagai lembaga masyarakat, seperti Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), Posyandu, Karang Taruna, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
Program lainnya mencakup bantuan sebesar Rp100-200 juta per RT per tahun, serta dukungan untuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang bisa mencapai Rp1 miliar. Dengan anggaran ini, diharapkan akan tercipta pembangunan ekonomi yang merata hingga ke tingkat desa.
Tidak hanya itu, DEAL juga menunjukkan perhatian besar kepada kaum milenial dan Gen Z dengan menawarkan fasilitas ruang kerja bersama (co-working space), WiFi gratis, dan berbagai insentif untuk tenaga agama seperti guru ngaji dan guru sekolah minggu.
Pasangan yang diusung partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ini juga berjanji untuk mempermudah akses masyarakat untuk beribadah, termasuk kemudahan dalam naik haji dan ziarah.
“Kami akan menjadi kepala daerah yang benar-benar berpihak pada rakyat, dengan menjamin kesejahteraan sosial yang adil dan merata, serta membangun tata kelola pemerintahan yang responsif dan transparan,” tegas Dendi dalam debat tersebut.
Salah satu prioritas utama pasangan DEAL adalah mengatasi masalah putus sekolah dengan mengalokasikan 20 persen APBD untuk sektor pendidikan.
Dendi menambahkan, program ini mencakup pembiayaan untuk seragam, tas, sepatu, buku, dan bahkan perbaikan fasilitas sekolah, agar anak-anak di Kukar merasa nyaman dalam proses belajar mengajar.
Di bidang energi, DEAL merancang program pembangunan berbasis energi terbarukan, dengan target utama mencapai nol energi fosil pada 2045.
Dendi menjelaskan bahwa pembangunan di desa-desa akan mengandalkan sumber energi alternatif, seperti tenaga surya, air, dan panas bumi.
Dendi-Alif juga tak lupa menyoroti masalah infrastruktur dasar yang masih menjadi keluhan masyarakat, seperti jalan rusak, kekurangan pasokan listrik, air bersih, dan sinyal yang terbatas di beberapa kecamatan.
Termasuk daerah-daerah seperti Pulau Sepatin dan Muara Pantuan yang hanya menikmati listrik pada malam hari. Pihaknya berencana mengundang investor untuk mengatasi tantangan aksesibilitas ini.
“Kami yakin, dengan delapan program unggulan ini, Kukar akan mengalami perubahan signifikan. Kami berkomitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Kutai Kartanegara yang lebih baik,” tutupnya. (ko)