Tenggarong – Satpol-PP Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya menghilangkan stigma negatif yang kerap melekat pada institusi ini.
Kepala Satpol-PP Kukar, Arfan Boma Pratama, telah menginstruksikan jajarannya untuk memperkuat sinergi lintas bidang dan meningkatkan pendekatan sosial kepada masyarakat guna menciptakan citra yang lebih positif.
Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol-PP Kukar, Rasidi menjelaskan, Satpol-PP kini sedang berbenah dengan mengadopsi pendekatan kolaboratif, bukan hanya dalam hal patroli atau penegakan hukum, namun juga untuk penanganan bencana.
“Ketika terjadi kebakaran, Satpol-PP bertugas mengamankan wilayah. Hal ini penting karena kadang ada masyarakat yang memanfaatkan situasi untuk mencuri barang korban,” jelas Rasidi, Sabtu (9/11/24).
Ia menambahkan, meskipun tugas ini belum sepenuhnya berjalan optimal, pihaknya sedang berusaha meningkatkan kontribusi dengan membangun pola kolaborasi lebih luas.
Tidak hanya berfokus pada pengamanan fisik, Satpol-PP Kukar juga merencanakan berbagai langkah sosialisasi melalui media sosial untuk memperbaiki citra di mata masyarakat.
Rasidi mengungkapkan, pihaknya mencontohkan langkah kolaboratif seperti yang dilakukan di Magelang, di mana berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saling bekerja sama untuk memajukan daerah tanpa adanya hambatan antarinstansi.
“Saya tekankan pentingnya kolaborasi. Jika ada OPD lain yang membutuhkan bantuan Satpol-PP, kami siap untuk memback-up, terutama jika menyangkut pengamanan aset daerah yang dikuasai pihak tidak bertanggung jawab,” ujar Rasidi.
Ia menegaskan komitmen instansinya untuk selalu siap dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah.
Dengan beragam langkah yang dilakukan, Rasidi berharap masyarakat dapat melihat perubahan nyata dari Satpol-PP Kukar yang lebih responsif, kolaboratif, dan berkomitmen untuk melayani masyarakat.
“Kami akan selalu siap memback-up dalam segala situasi,” pungkasnya. (adv/ak)