Tenggarong – Dalam upaya menghapuskan citra arogan yang sering kali melekat pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Satpol-PP Kutai Kartanegara (Kukar) kini tengah melakukan pembenahan internal.
Langkah ini diambil oleh Kepala Satpol-PP Kukar, Arfan Boma Pratama, yang berfokus pada kolaborasi antar bidang dan peningkatan komunikasi dengan masyarakat melalui media sosial.
Menurut Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol-PP Kukar, Rasidi, pihaknya tengah merumuskan strategi komunikasi publik yang lebih baik, agar masyarakat dapat memahami peran Satpol-PP secara lebih positif.
“Kami ingin masyarakat tidak lagi memandang Satpol-PP dengan citra arogan. Lewat media sosial, kami terus melakukan sosialisasi untuk memberikan pemahaman baru tentang Satpol-PP,” ujar Rasidi, Sabtu (9/11/24).
Satpol-PP Kukar juga berusaha untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti BPBD dan Disdamkar Kukar, terutama dalam tugas-tugas penyelamatan atau ketika terjadi bencana di wilayah Kukar.
Berdasarkan Permendagri Nomor 26 Tahun 2020, Satpol-PP memiliki tugas terkait penanganan kebencanaan yang juga melibatkan linmas di kecamatan-kecamatan.
Kolaborasi ini memungkinkan Satpol-PP untuk membantu menjaga ketertiban dan pengamanan di area bencana, termasuk mencegah tindakan kriminal seperti pencurian barang korban bencana.
“Kolaborasi ini penting agar kami tidak lagi dicap arogan. Kami harus bekerja sama dengan instansi lain untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap Satpol-PP,” tambah Rasidi.
Menurutnya, dengan kolaborasi yang efektif, Satpol-PP bisa lebih siap dalam menghadapi situasi darurat serta memberikan kontribusi yang lebih nyata bagi masyarakat.
Di akhir, Rasidi menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk selalu siap memback-up instansi lain dalam segala situasi, baik yang melibatkan masalah sosial maupun ketertiban umum.
“Kami akan selalu siap memback-up,” pungkasnya. (adv/ak)