Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Salehuddin, mengungkapkan pentingnya penerapan evaluasi pendidikan yang lebih terstruktur dan terukur setelah penghapusan Ujian Nasional (UN) pada 2021.
Menurutnya, meskipun UN telah dihapus, sistem evaluasi yang efektif tetap diperlukan untuk memastikan kualitas pendidikan dan kelulusan siswa.
“Kita butuh parameter lain yang bisa mengukur kompetensi siswa. Evaluasi dalam bentuk ujian atau metode lainnya tetap penting agar proses pembelajaran berjalan efektif,” ujar Salehuddin, Senin (11/11/2024).
Politikus Partai Demokrat ini menilai bahwa UN seharusnya menjadi alat yang tidak hanya menilai hasil belajar, tetapi juga memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas pendidikan di Indonesia.
Namun, dengan penghapusan UN, ia menekankan perlunya sistem evaluasi alternatif yang dapat menjamin objektivitas kelulusan dan mutu pendidikan.
Salehuddin juga menyarankan pengembangan ujian kompetensi atau survei karakter sebagai alternatif untuk menilai kemajuan siswa. Ia berpendapat bahwa pendekatan ini lebih komprehensif dan sesuai dengan perubahan kurikulum yang sedang diterapkan.
“Proses evaluasi apa pun namanya perlu ada untuk mengevaluasi apakah metode dan kurikulum sudah tepat atau perlu ditingkatkan lagi,” tutup Salehuddin.
Dengan adanya evaluasi yang lebih terstruktur, Salehuddin berharap kualitas pendidikan di Kaltim dan Indonesia dapat terus berkembang, meskipun tanpa adanya UN. (Adv)