Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) menegaskan bahwa peningkatan pendidikan Aparatur Sipil Negara (ASN) kini menjadi pondasi utama dalam pembangunan SDM birokrasi.
Arah kebijakan ini dijalankan melalui Program ASN Kukar Terbaik, satu dari 17 Dedikasi Kukar Idaman Terbaik yang digagas Bupati dan Wakil Bupati Kukar sebagai dorongan untuk melahirkan aparatur daerah yang modern, berpendidikan tinggi, dan mampu menjawab kebutuhan pelayanan publik yang terus berkembang.
Kepala Bidang Pengembangan SDM ASN BKPSDM Kukar, Mukhdan, menyampaikan peningkatan jumlah pemohon beasiswa dan tugas belajar menjadi bukti bahwa kesadaran ASN dalam meningkatkan kompetensi akademik semakin kuat.
Ia menyebut jumlah peminat studi pascasarjana meningkat signifikan jika dibanding tahun sebelumnya.
“Untuk tugas belajar ada 5 orang yang sudah ditetapkan dan akan kami biayai. Untuk beasiswa S2, jumlah proposal yang sesuai mencapai 46 orang. Tahun lalu pemohon S1 hanya satu orang, sekarang sudah lebih dari 30 orang,” jelasnya saat di hubungi pada Minggu (30/11/2025).
Menurutnya, perubahan tren permohonan ini salah satunya dipengaruhi oleh keberadaan Program Beasiswa Kukar Idaman yang kini menjadi jalur utama pembiayaan pendidikan ASN setelah sebelumnya banyak mengakses Kaltim Tuntas.
Pergeseran ini, kata dia, menunjukkan bahwa fasilitas pendidikan daerah semakin dipercaya dan dimanfaatkan.
“Lonjakannya mirip dengan yang terjadi pada Beasiswa Kisra beberapa waktu lalu. Ada pergeseran karena sekarang banyak yang memilih mengajukan di Kukar,” ungkapnya.
Melalui ASN Kukar Terbaik, Pemkab Kukar menyediakan dua instrumen pembiayaan pendidikan, yakni Tugas Belajar dengan pembiayaan penuh, serta Beasiswa Stimulan Pendidikan untuk membantu pembiayaan parsial bagi ASN yang tetap kuliah sambil bertugas.
Kombinasi ini dirancang agar akses peningkatan pendidikan lebih luas dan adaptif terhadap kebutuhan.
“Stimulan untuk S1/D4 sebesar Rp5 juta, S2 Rp10 juta, dan S3 Rp15 juta. Sifatnya bantuan, bukan pembiayaan penuh seperti tugas belajar,” terangnya.
Seleksi diberlakukan ketat melalui standar IPK agar peserta bukan hanya banyak secara kuantitas, tetapi juga berkualitas dan memiliki komitmen akademik yang kuat.
“Untuk S1 IP minimal 3,0, sedangkan S2 dan S3 minimal 3,25. Kami ingin penerima benar-benar punya komitmen untuk menjalani studi,” tegasnya.
Mukhdan menyampaikan bahwa ASN juga diberikan kesempatan mengajukan stimulan lebih dari sekali selama masih dalam masa perkuliahan.
“Misalnya S1 sampai semester 8. Kalau mengajukan di semester 2 lalu mengajukan lagi di semester 4 atau 6 itu boleh. Untuk S2 batasnya semester 4, sedangkan S3 tergantung kampus,” urainya.
BKPSDM menilai naiknya minat studi ini selaras dengan tujuan besar Program ASN Kukar Terbaik, yaitu pemerataan kompetensi pegawai di seluruh instansi.
Saat ini baru 52% ASN Kukar berpendidikan sarjana, sementara sisanya masih berada pada tingkat pendidikan menengah.
Melalui beasiswa dan tugas belajar, pemerintah berharap peningkatan mutu ASN tidak hanya terjadi di lingkup tertentu, tetapi naik secara kolektif.
“Ini memang PR kami. Karena itu setiap tahun kami terus lakukan sosialisasi dan mengajak ASN memanfaatkan peluang beasiswa,” ujarnya.
Ia yakin bahwa peningkatan pendidikan ASN akan memberi efek langsung kepada publik.
Semakin baik kapasitas aparatur, semakin cepat pelayanan terbentuk, dan semakin kuat kinerja pemerintah daerah mendukung Kukar Idaman Terbaik.
“Harapannya lebih banyak ASN yang berani melanjutkan pendidikan. Ini akan memperkuat kompetensi aparatur dan mendukung visi daerah,” pungkasnya. (adv/ak/ko)





