Polda Kaltim Dukung Program Nasional Penanaman Jagung, Targetkan 1.416 Hektare di 2025

Penanaman jagung serentak 1 Juta hektar. (akmal/adakaltim)

Tenggarong – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) memulai program penanaman jagung serentak dengan luas 336 hektare di 10 kota/kabupaten di Kaltim, sebagai bagian dari program nasional dengan target 1 juta hektare.

Kegiatan ini dimulai di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kaltim yang berlokasi di Jalan Bhayangkara, Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada Selasa (21/1/25).

Program ini bertujuan mendukung swasembada jagung nasional dan diharapkan dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia.

Dalam acara tersebut, turut hadir Kapolda Kaltim Irjen Pol. Nanang Avianto dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, yang bersama-sama melakukan penanaman jagung di SPN Polda Kaltim.

Dalam rangka mendukung swasembada jagung nasional, Polda Kaltim menargetkan penanaman jagung di lahan seluas 1.416 hektare sepanjang tahun 2025.

Karo SDM Polda Kaltim Kombes Pol. Irvan Prawira, yang juga menjabat sebagai Kasatgas Gugus Pangan, menjelaskan program ini melibatkan berbagai elemen, seperti masyarakat, mitra perusahaan, dan pemerintah daerah.

Lahan yang digunakan meliputi lahan masyarakat, lahan milik mitra perusahaan, serta lahan pemerintah yang dikelola oleh Dinas Pertanian.

“Ini adalah langkah strategis dalam mempercepat swasembada jagung dengan melibatkan semua komponen bangsa, baik pemerintah, masyarakat, dan perusahaan untuk berkontribusi dalam menyediakan lahan,” ujar Irvan ketika di wawancara usai acara penanaman jagung serentak.

Penanaman dilakukan menggunakan metode tumpang sari, yaitu menanam jagung di sela-sela tanaman seperti kelapa sawit, terutama pada kebun sawit TKBM (Tanaman Kelapa Belum Menghasilkan) berusia 0-1 tahun.

Sebanyak 263 perusahaan kelapa sawit di Kaltim, termasuk 79 perusahaan yang tergabung dalam GAPKI, turut mendukung program ini dengan menyumbangkan lahannya masing-masing seluas 5 hektare.

“Dengan cara ini, selain mendukung ketahanan pangan, kita juga akan meningkatkan produktivitas lahan yang tidak terlalu optimal sebelumnya,” jelas Irvan.

SPN Polda Kaltim dipilih sebagai lokasi awal penanaman, karena telah mengembangkan siklus pertanian yang berkelanjutan dan terintegrasi.

Penanaman dimulai dengan tanaman jagung buah dan jagung pakan ternak, hasil panen jagung pakan sebagian akan diserap oleh Bulog, sementara sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di SPN, seperti sapi, kambing, ayam, dan ikan.

“Kotoran dari ternak tersebut juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk menanam jagung kembali. Ini menciptakan siklus berkelanjutan untuk pertanian dan ketahanan pangan,” pungkasnya. (Ak)

Bagikan :