Perseroda Tunggang Parangan Gelar Pelatihan Drone Batch 3

Peserta Pelatihan Drone Batch 3 yang dilaksanakan Perseroda Tunggang Parangan. (Akmal/adakaltim)

Tenggarong – Perseroda Tunggang Parangan sukses menggelar pelatihan drone batch 3 pada di Kantor Perseroda Tunggang Parangan, Kecamatan Tenggarong, Kamis (16/1/25).

Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari, dimulai sejak Rabu, 15 Januari 2025 lalu. Diikuti oleh pegiat media, relawan, dan perwakilan dari berbagai lembaga pemerintahan.

Tujuan utama dari pelatihan ini adalah memberikan sertifikat lisensi tingkat basic kepada peserta. Serta menekankan pentingnya pengoperasian drone yang aman, bertanggung jawab, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Direktur Utama Perseroda Tunggang Parangan, Awang Muhammad Luthfi, menjelaskan banyak orang yang bisa menerbangkan drone secara otodidak, namun mereka sering kali tidak memahami aturan dasar yang harus dipatuhi.

Luthfi menyebutkan bahwa salah satu aturan penting adalah batasan berat drone yang boleh diterbangkan untuk tujuan komersial.

“Drone komersial harus di bawah 250 gram. Jika lebih dari itu, tanpa izin dan lisensi tingkat lanjut, bisa dikenakan pidana,” ungkap Luthfi.

Pelatihan ini tidak hanya mencakup teori, tetapi juga dilengkapi dengan sesi praktik lapangan yang memungkinkan peserta untuk memahami langsung cara pengoperasian drone yang aman.

Luthfi menekankan pentingnya bagi setiap pengguna drone untuk memiliki pemahaman yang cukup mengenai teknologi tersebut dan aturan yang mengaturnya.

“Penggunaan drone harus dilakukan dengan pengetahuan dan kesadaran yang baik agar dapat menghindari potensi masalah hukum dan teknis,” tambahnya.

Sebagian besar peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti setiap sesi, baik teori maupun praktik.

Hal ini membuktikan mereka sangat tertarik untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mengenai drone.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan mereka bekal untuk mengoperasikan drone dengan cara yang lebih profesional dan sesuai regulasi, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional.

Luthfi mengakhiri sesi pelatihan dengan menekankan pentingnya penerbangan drone yang bertanggung jawab dan mengingatkan peserta untuk selalu mengedepankan keselamatan.

“Saya berharap dengan lisensi tingkat basic yang didapat, peserta dapat terbang dengan aman dan profesional, serta mengikuti semua regulasi yang ada, nanti kita adakan pertemuan lagi untuk mempelajari penggunaan drone tingkat lanjutan,” pungkasnya. (Ak)

Bagikan :