Peringatan HGN dan HUT PGRI ke-79 di Kukar Tekankan Peran Guru dalam Mewujudkan Indonesia Maju

Sekda Kukar, Sunggono dalam menyampaikan Pidato Kemendikdasmen RI, Abdul Muti. (Akmal/adakaltim)

Tenggarong – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengangkat tema “Guru Hebat Indonesia Kuat, Guru Bermutu Indonesia Maju”, yang menyoroti pentingnya peran guru dalam membentuk generasi yang berkualitas dan berdaya saing.

Kegiatan ini berlangsung pada di halaman Kantor Bupati Kukar pada Kamis (12/12/24). Acara peringatan tersebut dihadiri oleh para guru serta siswa-siswi dari beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kukar.

Upacara dimulai dengan pengibaran bendera merah putih, yang dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila, UUD 1945, Kode Etik Guru, dan Ikrar Guru.

Sekertaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, yang bertugas sebagai inspektur upacara, membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Muti, yang menggarisbawahi tiga poin penting dalam dunia pendidikan.

Sunggono menjelaskan tema peringatan Hari Guru Nasional kali ini menegaskan tiga aspek utama peran guru.

“Pertama, guru adalah pendidik profesional yang tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik dan membimbing para murid. Kedua, guru berperan sebagai agen peradaban yang membentuk karakter dan keterampilan siswa. Ketiga, guru menentukan kualitas generasi penerus bangsa,” katanya.

Peringatan ini juga menjadi kesempatan untuk mengapresiasi pengabdian guru-guru, baik di kota besar maupun di daerah terpencil yang terus bekerja dengan dedikasi tinggi meskipun dengan fasilitas yang terbatas.

Sunggono, dalam membacakan pidato Menteri Abdul Muti, menyampaikan komitmen Kementerian Pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Menteri menekankan bahwa pihaknya berfokus pada peningkatan kualifikasi guru, baik melalui pendidikan lanjutan maupun pelatihan berkelanjutan dalam bidang akademik dan kompetensi sosial.

“Melalui program-program ini, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya akan membawa Indonesia maju,” tambahnya.

Perlindungan bagi para guru juga menjadi salah satu poin penting dalam pidato tersebut.

Menteri Pendidikan menegaskan bahwa Kemendikdasmen bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk memastikan bahwa guru dapat bekerja dengan aman dan tanpa rasa takut.

“Kami akan segera menandatangani nota kesepahaman dengan kepolisian untuk menangani segala bentuk kekerasan terhadap guru, agar mereka dapat bekerja dengan tenang dan tidak perlu khawatir akan intimidasi atau ancaman,” ujar Sunggono, mengutip pernyataan Menteri Abdul Muti.

Tak hanya itu, dalam pidatonya, Menteri Pendidikan juga mengapresiasi para guru yang mengabdi di daerah terpencil, dengan segala keterbatasannya.

“Guru-guru di pelosok adalah pahlawan yang luar biasa, tanpa tanda jasa. Mereka adalah ujung tombak dalam mencerdaskan bangsa,” ujar Sunggono, mengutip kata-kata Menteri Abdul Muti.

Sebagai penutup, Sunggono mengingatkan kepada seluruh guru di Indonesia bahwa mereka adalah pilar utama pendidikan yang akan menentukan masa depan bangsa.

“Dengan dedikasi yang tinggi, saya yakin guru-guru di Indonesia akan mampu membawa bangsa ini menuju kemajuan,” pungkasnya. (Ak)

Bagikan :