Tenggarong – Pemerintah Desa (Pemdes) Segihan menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas utama pembangunan desa tahun 2025.
Untuk mendukung upaya tersebut, Rp600 juta dari Dana Desa telah dialokasikan guna memperbaiki sistem irigasi, embung, dan drainase, sehingga pasokan air bagi lahan pertanian lebih optimal.
Selain itu, Pemdes juga akan memperluas program Satu Rumah Satu Bioplog agar masyarakat lebih aktif memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk menanam tanaman produktif.
Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi mengatakan, pengembangan pertanian menjadi fokus utama pemerintah desa dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.
Dengan infrastruktur pertanian yang lebih baik dan keterlibatan warga dalam program ketahanan pangan, diharapkan hasil panen dapat meningkat secara signifikan.
“Untuk di wilayah kami, khususnya di Desa Segihan, secara umum program kami memprioritaskan pembangunan di bidang pertanian. Artinya, ada budidaya padi, peternakan, dan perkebunan yang menjadi fokus utama kami. Tahun ini, kami benar-benar memprioritaskan sektor pertanian,” ujarnya kepada adakaltim.com pada (1/3/25).
Selain memperbaiki irigasi dan embung, Pemdes juga ingin memastikan petani mendapatkan akses air yang cukup untuk mengurangi risiko gagal panen.
“Dari Dana Desa kami, sekitar Rp 600 juta dialokasikan untuk sektor pertanian guna memastikan akses dan pengairan yang memadai bagi petani,” ucapnya.
Sementara itu, program Satu Rumah Satu Bioplog, yang kini memasuki tahun kedua, juga terus didorong agar masyarakat lebih mandiri dalam memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan alternatif.
“Kami mendorong program Satu Rumah Satu Bioplog, program ini mengajak warga untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka,” katanya.
Sebagai langkah awal, Pemdes telah menerapkan program ini di satu RT sebagai proyek percontohan dengan konsep Satu Rumah Satu Pohon, di mana setiap rumah menanam tanaman produktif dalam polybag.
Target ke depan, program ini akan diperluas hingga mencakup seluruh 11 RT di Desa Segihan.
“Saat ini, proyek percontohan sudah dilakukan di satu RT dengan konsep ‘Satu Rumah Satu Pohon’ menggunakan polybag. Ke depan, target kami adalah seluruh 11 RT bisa menerapkan program ini,” tutupnya. (adv/ak/ko)