Tenggarong – Momentum Hari Ibu ke-97 menjadi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) dalam memperluas peran serta memperkuat pemberdayaan perempuan, sebagai upaya memastikan perempuan memiliki ruang kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan daerah.
Peringatan hari ibu di Kukar sendiri berlangsung di Pendopo Odah Etam, Tenggarong pada Senin (1/12/2025).
Mewakili Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setkab Kukar, Dafip Haryanto, menyampaikan bahwa Hari Ibu bukan hanya seremoni tahunan, tetapi refleksi panjang perjuangan perempuan sejak Kongres Perempuan Indonesia 1928.
“Hari Ibu adalah pengingat bahwa perempuan memiliki peran sangat besar dalam perjalanan bangsa,” ujarnya.
Menurutnya, momentum ini harus menjadi dorongan bagi perempuan Kukar untuk terus berdaya dan berani tampil di ruang publik.
Dafip menegaskan, perempuan tidak hanya berperan dalam urusan rumah tangga, tetapi juga mampu dan layak mengambil bagian dalam pembangunan daerah.
“Perempuan adalah pilar keluarga, pilar masyarakat hingga pilar negara. Kemampuan mereka dalam memikul tanggung jawab besar ini tidak diragukan lagi,” tegasnya.
Ia menyebut, dukungan kebijakan pemerintah diperlukan agar akses perempuan pada pendidikan, usaha, dan ruang kepemimpinan semakin luas.
Pada bagian inilah Dafip menyinggung penerapan visi pembangunan daerah dalam kerangka Kukar Idaman Terbaik.
Ia menjelaskan, program ini tidak hanya berbicara soal infrastruktur, tetapi juga menyentuh penguatan kualitas sumber daya manusia, termasuk perempuan.
“Kukar Idaman Terbaik memberikan banyak ruang, mulai dari akses pembiayaan usaha, pelatihan kewirausahaan, hingga peluang perempuan terlibat dalam musyawarah pembangunan di tingkat RT,” tuturnya.
Ia mencontohkan beberapa program pemberdayaan perempuan di dalam program tersebut, seperti Kredit Kukar Idaman Terbaik bagi pelaku UMKM, Program RT Ku Terbaik sebagai pintu partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan lingkungan, serta Program Petani/Peternak/Nelayan Tangguh yang mendukung perempuan bergabung dalam Kelompok Wanita Tani dan sektor pangan produktif.
“Program-program ini kami harap menjadi tangga bagi perempuan untuk naik kelas, berdaya secara ekonomi, dan berdiri sejajar dalam ruang kebijakan,” harapnya.
Dafip juga menyoroti peningkatan jumlah perempuan yang kini memasuki ruang politik dan kepemimpinan.
Sebanyak 11 perempuan tercatat sebagai anggota DPRD Kukar, menjadi jumlah tertinggi dalam sejarah.
“Ini bukti bahwa perempuan mampu memimpin, mengambil keputusan, dan bersuara untuk kepentingan masyarakat luas,” ucapnya.
Dafip mengajak seluruh perempuan Kukar untuk memanfaatkan kesempatan pembangunan yang kini terbuka lebar.
“Kesempatan itu sudah tersedia, tinggal bagaimana perempuan berani melangkah dan mengambil peran yang lebih besar,” pungkasnya. (adv/ak/ko)





