Tenggarong – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi rujukan bagi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kutai Timur dalam upaya penanganan stunting.
Melalui kegiatan studi tiru, TPPS Kutai Timur mempelajari pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang telah berhasil diterapkan di Kukar.
Kegiatan yang merupakan bagian dari sinergi antar daerah dalam mendukung program nasional ini diselenggarakan di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Tenggarong pada Jumat (13/12/24).
Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Pemkab Kukar, Dafip Haryanto, menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi pengakuan atas keberhasilan Kukar dalam menurunkan angka stunting secara signifikan.
Ia menegaskan capaian ini adalah hasil kerja panjang selama lima hingga enam tahun terakhir.
“Kami menyambut baik kunjungan ini karena menjadi peluang untuk berbagi informasi dan pengalaman demi mendukung target nasional percepatan penurunan stunting,” ungkap Dafip.
Lebih lanjut, Dafip menjelaskan kondisi stunting di Kukar saat ini telah berhasil turun dari angka 27 persen menjadi 17 persen.
Bahkan, data sementara hasil penimbangan bulan Juni menunjukkan angka penurunan lebih lanjut hingga 15 persen.
Menurutnya, capaian ini telah melampaui target nasional yang sebelumnya 14 persen dan telah dikoreksi menjadi 18 persen.
“Namun, angka-angka ini bukanlah tujuan utama. Yang terpenting adalah memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang mereka,” ujarnya.
Dafip juga menyebutkan kolaborasi lintas sektor sangat berperan dalam keberhasilan ini.
Kukar telah melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, stakeholder, dan masyarakat, dalam melaksanakan program-program inovatif yang mendukung penurunan stunting.
Dalam kunjungan ini, TPPS Kutai Timur juga mempelajari strategi Kukar dalam menjalankan delapan aksi konvergensi, mulai dari perencanaan hingga evaluasi program.
Sebagai penutup, Dafip menekankan pentingnya menjaga konsistensi dan semangat untuk terus meningkatkan capaian yang telah diraih.
“Kerja bersama ini menjadi tanggung jawab kita semua, bukan hanya pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Bersama-sama kita bisa mewujudkan generasi emas 2045,” pungkasnya. (Ak)