Samarinda – Program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang diluncurkan Kementerian Koperasi dan UKM pada Mei 2025 lalu dinilai menjadi peluang baru dalam memperkuat ekonomi masyarakat di tingkat kelurahan dan desa. Di Kota Samarinda, tercatat sudah ada 59 Kopdes yang terbentuk.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Joha Fajal, menilai keberadaan Kopdes akan memberi dampak positif jika dijalankan sesuai kebutuhan lokal.
“Koperasi kelurahan tetap harus disesuaikan dengan kepentingan masyarakat setempat. Itu penting agar manfaatnya benar-benar dirasakan,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Meski sempat muncul kekhawatiran akan tumpang tindih dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Joha menegaskan kedua lembaga tersebut bisa berjalan beriringan. Menurutnya, Kopdes dan Bumdes sama-sama memiliki tujuan pemberdayaan masyarakat.
“Tidak perlu dipertentangkan. Dari sisi pembiayaan maupun model usaha, keduanya justru bisa saling menopang,” jelasnya.
Ia menambahkan, semakin banyak unit usaha yang lahir di desa seharusnya menjadi kabar baik. Namun, tantangan terbesar justru ada pada sistem pengelolaan. Karena itu, Joha menekankan pentingnya peran pemerintah agar Kopdes tidak hanya berhenti pada tahap pembentukan.
“Lebih banyak usaha di desa memang positif. Tetapi tanpa pembinaan dan pengawasan, koperasi bisa berhenti di nama saja. Pemerintah harus hadir memberi pendampingan berkelanjutan,” tegasnya.
Joha berharap sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat menjadikan Kopdes Merah Putih sebagai instrumen penggerak ekonomi yang berkelanjutan. (adv/hr/ko)