Samarinda – Ketua DPRD Kota Samarinda, Helmi Abdullah, menyoroti maraknya penyebaran informasi tidak benar yang bersifat menyerang pribadi di media sosial.
Ia menilai, fenomena ini berpotensi menciptakan polarisasi di tengah masyarakat dan mengganggu keharmonisan sosial.
“Jangan sampai media sosial jadi alat untuk memecah-belah kita. Kami di DPRD menginginkan adanya kebersamaan, saling mengayomi, dan saling memaklumi. Kita ini satu kota,” tegas Helmi, Senin (19/5/2025).
Menurutnya, kritik seharusnya menjadi bahan refleksi bersama, bukan dijadikan alat untuk memperuncing konflik atau memecah belah warga. Karena itu, ia menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di tengah masyarakat, agar warga lebih bijak dalam menyaring dan menyampaikan informasi.
“Demokrasi bukan berarti bebas menghujat. Demokrasi itu ruang berpikir, ruang menyampaikan pendapat dengan dasar dan cara yang benar,” ujarnya.
Helmi juga menegaskan bahwa DPRD Kota Samarinda selalu terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat. Namun, ia berharap kritik tersebut disampaikan melalui jalur yang tepat, dengan tujuan membangun, bukan menjatuhkan.
“Mari kita kritik dengan data, dengan fakta, dan dengan niat membangun. Bukan menjatuhkan atau menciptakan keresahan,” pungkasnya. (adv)