Tenggarong – Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian padi sawah, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) melalui program Ruang Produksi Pada Kawasan Padi Sawah di Kabupaten Kukar (Rapak Kukar).
Program ini dijalankan dengan dukungan penuh dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua dinas tersebut.
Dalam MoU, Dinas PU berkomitmen memberikan dukungan infrastruktur seperti irigasi, embung, dan saluran air guna memperlancar proses produksi di kawasan pertanian.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Distanak Kukar, Moh. Rifani yang menginisiasi program ini, menjelaskan Rapak Kukar bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian melalui pemetaan berbasis produktivitas.
Setiap kawasan dibagi dalam tiga kategori, yaitu merah produktifitas rendah, kuning produktifitas menengah, dan hijau produktifitas tinggi.
Dinas PU akan mendukung pembangunan infrastruktur di kawasan berproduktivitas rendah dengan memfokuskan upaya peningkatan irigasi dan fasilitas penunjang lainnya.
“Misal di kawasan dengan produktivitas rendah, yang ditandai dengan warna merah, kita akan fokus pada penyediaan benih, alat mesin pertanian, serta perbaikan infrastruktur seperti saluran air. Ini semua bertujuan untuk mendorong peningkatan hasil pertanian di wilayah tersebut,” jelas Rifani, Selasa (15/10/24).
Lebih lanjut, Rifani menjelaskan sebelum pembangunan infrastruktur dilakukan, akan ada penjaringan isu strategis terkait kondisi lapangan.
Jika ditemukan masalah seperti infrastruktur yang tidak memadai atau tanah yang kurang subur, solusi akan disesuaikan.
Dinas PU, misalnya, akan membangun embung di daerah tadah hujan atau memperbaiki saluran air yang tersumbat.
Ia menjelaskan Pentingnya untuk menganalisis permasalahan secara detail sebelum mulai membangun, perlu tahu apa penyebab produktivitas rendah di suatu wilayah apakah karena kondisi tanah atau kurangnya infrastruktur.
“Dari situ, kita bisa menentukan langkah yang tepat untuk meningkatkan produksi,” tambah Rifani.
Peta Rapak Kukar nantinya akan dibagikan kepada setiap kepala bidang terkait untuk memastikan kebijakan pembangunan didasarkan pada data yang tepat.
Program ini diharapkan mampu mendorong peningkatan produksi padi secara bertahap, dengan target akhir seluruh kawasan pertanian di Kukar dapat mencapai tingkat produktivitas tinggi.
Rifani optimistis rancangan pembangunan Rapak Kukar akan selesai dalam dua bulan, Setelah itu implementasi akan segera dilakukan oleh pihak-pihak terkait.
Ia berharap, dengan adanya program ini, produktivitas pertanian Kukar dapat terus meningkat dari musim ke musim, sehingga kesejahteraan petani pun akan ikut terangkat.
“Pada akhirnya, kita ingin seluruh kawasan pertanian di Kukar berwarna hijau, artinya produktivitasnya tinggi, dan kesejahteraan petani pun meningkat signifikan,” tutup Rifani. (Adv/ak)