Tenggarong – Keripik tempe buatan warga Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kini mampu menembus pasar Jakarta.
Produk olahan berbasis tempe ini membuktikan bahwa hasil dari produksi desa mampu bersaing di tingkat nasional dan memiliki peluang lebih besar untuk dapat berkembang.
Kepala Desa Loa Sumber, Sukirno, mengatakan bahwa pengiriman terbaru ke Jakarta telah dilakukan pada pagi tadi, dengan jumlah sekitar seribu bungkus.
“Alhamdulillah, hari ini kami mengirim sekitar seribu bungkus ke Jakarta. Baru tadi jam 10 berangkat,” ujarnya, Sabtu (22/3/25).
Ia menyampaikan, olahan keripik tempe yang ada di Desa Loh Sumber dikembangkan oleh Tim Penggerak PKK sejak dua tahun lalu sebagai upaya meningkatkan nilai tambah tempe, yang selama ini telah menjadi produk unggulan desa.
Berkat kerja keras dan komitmen dalam menjaga kualitas, produknya kini mampu dikirim dalam jumlah besar ke ibu kota.
Ia juga mengungkapkan, masuknya produk desa tersebut ke pasar Jakarta tidak lepas dari kerja sama dengan PT Multi Harapan Utama (MHU), yang membantu dalam distribusi produk ke luar daerah.
Namun, ia juga menyadari hingga saat ini, keripik tempe tersebut belum tersedia di wilayah Kecamatan Loa Kulu maupun pusat perbelanjaan di Kalimantan Timur.
“Mohon maaf, saat ini kami masih fokus memenuhi permintaan dari Jakarta. Untuk daerah sendiri, sementara belum bisa kami akomodir,” jelasnya.
Meskipun begitu, ia menegaskan timnya sedang berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksi agar dapat memenuhi permintaan di berbagai daerah, termasuk di Kalimantan Timur sendiri.
Ia optimistis untuk ke depannya, kripik tempe Loh Sumber ini akan lebih mudah didapatkan oleh masyarakat setempat.
Selain memperluas pasar, inovasi juga menjadi perhatian utama. Saat ini, keripik tempe Loa Sumber masih tersedia dalam varian rasa original.
Namun, agar semakin diminati, tim PKK berencana menghadirkan pilihan rasa baru yang lebih beragam.
“Kami akan mencoba inovasi rasa baru agar produk ini makin berkembang,” katanya.
Sukirno menuturkan keterlibatan ibu-ibu PKK dalam produksi dapat memberikan manfaat ganda, yaitu menambah penghasilan rumah tangga sekaligus mengasah keterampilan mereka dalam berwirausaha.
Dengan pencapaian ini, ia berharap usaha ini bisa terus berkembang dan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi warga sekitar, terutama perempuan.
“Mudah-mudahan dengan ini, bisa menekan angka pengangguran, khususnya bagi perempuan melalui Tim PKK,” pungkasnya. (adv/ak/ko)