Tenggarong – Kelangkaan gas LPG 3kg yang merupakan subsidi pemerintah untuk masyarakat kecil masih berlangsung di Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).
Sejak seminggu setelah tahun baru, pasokan gas bersubsidi ini semakin menipis, sementara harga di pengecer sudah melambung tinggi hingga mencapai Rp40 ribu per tabung.
Seorang penjual gorengan asal Kelurahan Bukit Biru, Hawin mengungkapkan, kelangkaan ini membuatnya semakin kesulitan dalam menjalankan usaha.
“Di pangkalan kosong, sedangkan kalau beli di pengecer, harga bisa tembus Rp40.000,” ujarnya, Kamis (16/1/25).
Menurut Hawin, kondisi ini sangat merugikan, karena tanpa gas LPG ia tidak dapat menjalankan usahanya.
“Sebelumnya, saya bisa beli di pangkalan dengan harga sekitar Rp20.000, tapi sekarang harus beli di pengecer dengan harga yang sangat tinggi. Kalau begini terus, saya rugi besar,” keluhnya.
Kelangkaan ini juga dirasakan oleh banyak warga dan pelaku usaha kecil lainnya di Tenggarong.
Mereka berharap pemerintah segera turun tangan untuk memastikan pasokan gas subsidi kembali normal, sehingga harga tidak terus melonjak.
“Gas LPG 3 kg ini sangat penting untuk usaha kecil seperti saya. Kami cuma ingin gas ini tersedia dengan harga yang wajar dan terjangkau,” harapnya. (Ak)