Samarinda – Kasus perundungan (bullying) di kalangan pelajar di Samarinda kembali mencuat. Baru-baru ini, sebuah video pengeroyokan yang terjadi di dalam kelas viral di media sosial Instagram. Diduga kuat, peristiwa ini terjadi di salah satu SMP Negeri di kawasan Sungai Kunjang.
Menanggapi kejadian tersebut, Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Adnan Faridhan, menyampaikan kecaman keras terhadap segala bentuk tindakan bullying di lingkungan sekolah.
“Saya sangat mengecam peristiwa ini dan segala bentuk perundungan yang terjadi. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegas Adnan, Kamis (22/5/2025).
Adnan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan pendidikan. Ia menilai keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan anak sangat krusial sebagai langkah preventif.
“Terkait orang tua, menurut saya mereka harus benar-benar hadir dan ambil andil dalam hal mendidik anak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Adnan mengungkapkan bahwa dari pengamatannya, pelaku bullying kerap kali berasal dari keluarga yang tidak utuh atau broken home.
Menurutnya, kondisi keluarga yang tidak stabil dapat memengaruhi perilaku anak, bahkan membuat mereka tidak sadar bahwa tindakan yang mereka lakukan sudah tergolong perundungan.
“Setiap saya tanya si pelaku, mereka bilang tidak tahu kalau itu termasuk bullying. Setelah didalami, mereka mengaku orang tuanya sudah bercerai. Nah, ini poin pentingnya di sini,” jelasnya.
Ia juga menyoroti kurangnya edukasi dari lingkungan sekitar sebagai salah satu faktor yang mendorong anak terlibat dalam tindakan kekerasan.
Adnan berharap pihak sekolah, masyarakat, dan terutama orang tua dapat lebih proaktif dalam mengawasi serta membimbing anak-anak agar tidak terjerumus dalam perilaku negatif.
Ia juga mendorong pihak berwenang untuk menangani kasus ini secara serius guna memberikan efek jera dan perlindungan bagi korban. (adv)