Tenggarong – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan rapat kerja bidang (Rakerbid) II & XII bertema “Roundtable Discussion with Stakeholders” yang dilaksanakan di Yen’s Delight Coffee Pastry & Resto, Samarinda, Jumat (18/10/24).
Rakerbid kali ini dihadiri oleh berbagai pengurus dan anggota Hipmi Kaltim, termasuk Bendahara Umum BPD Hipmi Kaltim, Jumadil Anwar; Ketua Bidang II Keuangan, Perbankan, dan Perencanaan Pembangunan, Zaidan Jauhari; serta Ketua Bidang XII Investasi dan Kerjasama Antar Daerah, Sidik Amirullah.
Selain itu, Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) BPD Hipmi Kaltim, Daniel Sihotang, turut hadir untuk memberikan kontribusi dalam menyusun rencana strategis yang relevan bagi perkembangan pengusaha muda di Kaltim.
Serta selain daripada pengurus dan anggota Hipmi Kaltim, Acara ini juga turut dihadiri oleh sejumlah stakeholder penting.
Dengan kehadiran mereka, rapat ini menjadi momen penting dalam merumuskan langkah-langkah konkret yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahun ke depan.
Bendahara Umum BPD Hipmi Kaltim, Jumadil Anwar, menyampaikan tujuan utama dari Rakerbid ini adalah untuk menyusun program kerja yang dapat diimplementasikan dalam beberapa tahun ke depan dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Ia menjelaskan kolaborasi dengan stakeholder sangat penting untuk memastikan keberhasilan program-program yang disusun.
“Makanya dengan mengundang beberapa stakeholder yang ada ini, tentu masukan-masukan, kolaborasi, dan kemitraan strategis ini dapat sinergi untuk beberapa tahun ke depan kita melaksanakan program,” kata Jumadil.
Dalam acara tersebut, beberapa stakeholder turut hadir diantaranya termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Kaltimtara.
Kehadiran mereka, menurut Jumadil, memberikan masukan berharga yang akan membantu pengusaha muda dalam menghadapi tantangan di bidang ekonomi, terutama terkait dengan akses permodalan dan kebijakan keuangan.
Namun, ia juga menyebutkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang diundang, tidak dapat hadir.
“Sebenarnya satu OPD yang tidak hadir yaitu DPMPTSP. Sebenarnya ini penting juga karena terkait perizinan,” ujarnya.
Selain itu, Jumadil berharap rapat ini tidak hanya menjadi ajang diskusi bagi satu bidang saja, tetapi semua bidang di Hipmi bisa segera mengadakan rapat kerja bidang mereka masing-masing sebagai persiapan menjelang Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang direncanakan akan digelar pada Desember 2024.
Ia menjelaskan pentingnya setiap bidang bekerja secara aktif dalam menyusun program kerja mereka.
“Harapannya itu tadi, bidang-bidang yang lain juga melakukan rapat kerja bidang masing-masing untuk persiapan pada waktu nantinya kita di Rapat Kerja Daerah,” jelas Jumadil.
Ia juga menyampaikan program-program yang disusun tidak harus terlalu ambisius, tetapi harus realistis dan berdampak nyata.
“Yang paling penting adalah tidak usah muluk-muluk. Setidaknya dalam tempo tiga tahun, ada aktivitas-aktivitas positif yang dapat bersinergi dengan pemerintah setempat, OPD, dan stakeholder yang lainnya,” tutupnya. (ak)