Tenggarong – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmatan) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus membuktikan perannya sebagai garda terdepan layanan kedaruratan masyarakat.
Tidak hanya memadamkan api, hingga pertengahan 2025, Damkar Kukar tercatat sudah menangani lebih dari 900 laporan non-kebakaran.
Kepala Disdamkarmatan Kukar, Fida Hurasani, menegaskan pihaknya berkomitmen untuk merespons setiap laporan warga, tak peduli sekecil apa pun bentuknya.
“Kunci utama kesiapsiagaan Damkar adalah anggota yang siap siaga 24 jam. Apa pun bentuk laporan dari masyarakat, harus direspons. Karena mereka menghubungi kami saat benar-benar membutuhkan bantuan atas sesuatu yang tidak bisa mereka selesaikan sendiri,” ujarnya saat diwawancarai pada Jumat (4/7/2025).
Laporan non-kebakaran yang ditangani pun beragam, mulai dari evakuasi ular hingga membantu masyarakat memasang tabung gas di rumah.
Bagi Fida, tindakan tersebut merupakan tugas yang wajar dilakukan oleh personel Damkar, sesuai nomenklatur dinas yang tidak hanya mencakup pemadaman, tetapi juga penyelamatan.
“Kalau masyarakat lapor ke Damkar, itu karena mereka memang tidak sanggup sendiri. Tidak ada yang berlebihan dalam penyelamatan makhluk hidup,” lanjutnya.
Untuk memastikan semua laporan terlayani, Damkar Kukar membuka layanan darurat 112 yang aktif 24 jam.
Setiap aduan dicatat secara rapi agar penanganannya bisa dievaluasi dan dilaporkan secara periodik.
Fida menjelaskan, Damkar Kukar menggunakan sistem shift dengan tiga peleton agar petugas selalu siaga.
Selain itu, petugas yang sedang tidak bertugas tetap berstatus on-call jika terjadi kejadian yang memerlukan keterampilan khusus.
“Kalau ada kejadian besar dan yang piket tidak punya skill khusus, kita hubungi petugas off-duty. Mereka tetap on-call dan siap datang kapan pun,” tegas Fida.
Guna meningkatkan kualitas layanan, Disdamkarmatan Kukar juga aktif melakukan pembinaan internal.
Salah satu fokusnya adalah melatih kemampuan teknis seperti penyelaman dan penanganan kebakaran di medan sulit.
Sebagai penunjang kerja di lapangan, Damkar Kukar mengusulkan penambahan satu unit heavy duty rescue truck yang dilengkapi alat berat untuk operasi di darat, air, maupun udara.
Fida menyebut kendaraan ini sangat penting, misalnya untuk mengevakuasi kendaraan yang terperosok atau terjebak di medan ekstrem.
Selain armada, pihaknya juga berencana menambah pos pemadam di Kecamatan Kota Bangun Darat dan Muara Wis untuk memaksimalkan kecepatan penanganan di wilayah yang jauh dari pusat kabupaten.
Ia berharap, dengan penguatan SDM, sarana, dan sistem kerja, Damkar Kukar bisa terus menjadi representasi negara dalam bentuk pelayanan langsung kepada masyarakat.
“Prinsipnya, kalau ada orang minta bantuan, kami wajib dan harus berusaha membantu, selama itu dalam kemampuan kami dan bisa dipertanggungjawabkan secara keamanan dan aset,” tutupnya. (adv/ak/ko)