Tenggarong – Bupati Kukar Edi Damansyah mengaku bahwa Festival Lomba Miskat, Tari Jepen, dan Kuliner Khas Kutai garapan Dinas Pariwisata (Dispar) itu termasuk dari salah satu program Kukar Idaman yaitu Kukar Kaya Festival (K3F).
Ia menjelaskan, program K3F ini selain untuk mewadahi para pelaku usaha, pelaku seni, serta semua stakeholder yang bergerak untuk terus menjaga tradisi dan budaya adat istiadat di Kukar yang terkemas dalam seni budaya, tetapi juga untuk memberi dampak peningkatan ekonomi daerah.
“Sehingga biar siklus ekosistemnya bisa berjalan dengan baik,” ucap dia dalam sambutan pada pembukaan Festival Lomba Miskat, Tari Jepen, dan Kuliner Khas Kutai di Halaman Parkir Stadion Rondong Demang Tenggarong pada Selasa (16/7/2024).
Ia menerangkan, Pemkab Kukar ingin memastikan dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah itu berapa besar kontribusinya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan.
“Nanti kita bisa ukur berapa kebijakan anggaran yang kita tetapkan, berapa kondisi dampak ekonomi kerakyatan,” ujar Edi.
Maka dari itu, dia menyebut akan menunggu hasil evaluasi dari Dispar dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kukar untuk melakukan pengukuran manfaat dari Festival Lomba Miskat, Tari Jepen, dan Kuliner Khas Kutai.
“Sejauh mana program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata ini bisa memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Tenggarong dan sekitarnya,” katanya.
Sejauh ini, Edi menilai pelaksanaan Festival Lomba Miskat, Tari Jepen, dan Kuliner Khas Kutai sudah sangat berkembang.
“Saya kira ini sudah baik sekali. Tampilan-tampilan buat kostum-kostumnya juga baik sekali,” puji dia.
Akan tetapi, ke depan ia berpesan kepada Dispar dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kukar untuk melakukan inovasi.
“Cuma nanti untuk dipikirkan ke depan lomba ini juga harus diikuti oleh anak-anak kita di satuan-satuan pendidikan. Jadi supaya konkrit untuk mengenalkan tradisi budaya ini pada usia usia dini,” tutup Edi. (adv/ko)