Tenggarong – Program bantuan keuangan sebesar Rp50 juta per RT yang telah digulirkan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) sejak beberapa tahun terakhir menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menjadi Ketua RT.
Program ini dinilai memberikan manfaat nyata, sehingga menciptakan antusiasme tinggi di kalangan warga.
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, dana tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan masyarakat, seperti perbaikan infrastruktur, kegiatan sosial, dan berbagai hal penunjang masyarakat lainnya.
Ia menegaskan bahwa program ini berhasil meningkatkan kualitas hidup warga di tingkat lokal.
“Dana bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam memperbaiki infrastruktur lingkungan dan mendukung kegiatan sosial. Program ini juga menjadi alasan meningkatnya permintaan pembentukan RT baru di beberapa desa,” ujar Arianto kepada media ini pada Sabtu (21/12/24).
Tidak hanya itu, Pemkab Kukar telah mempersiapkan anggaran untuk meningkatkan alokasi dana RT menjadi Rp150 juta per RT pada 2026 mendatang.
Peningkatan ini sesuai dengan visi kepala daerah terpilih yang ingin memperkuat peran RT dalam pembangunan daerah.
“Dana yang lebih besar ini diharapkan mampu memperluas cakupan program RT, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat,” ungkapnya.
DPMD Kukar juga telah menyediakan pendamping khusus untuk memastikan dana digunakan secara efektif.
Pendamping yang disebut ‘Pendekar Idaman’ ini, bertugas membantu RT dalam pengelolaan anggaran agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, RT diharapkan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mendukung program nasional seperti, penanggulangan stunting dan validasi data warga miskin.
Menurut Arianto, hal ini menjadi tanggung jawab penting Ketua RT dalam memastikan bantuan pemerintah tepat sasaran.
“Ketua RT harus memastikan bahwa dana ini benar-benar digunakan untuk kepentingan warga, terutama dalam meningkatkan pelayanan seperti administrasi kependudukan dan keamanan lingkungan,” kata Arianto.
Euforia ini juga mendorong sejumlah warga di Kukar untuk mencalonkan diri sebagai Ketua RT.
Banyak yang melihat posisi ini sebagai peluang untuk berkontribusi lebih besar bagi masyarakat sekaligus memanfaatkan bantuan dana untuk membangun lingkungan yang lebih baik.
“Kami optimis program ini akan terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat di masa mendatang,” tutup Arianto. (Ak)