DLHK Kukar Tangani Pengelolaan Taman Tanjong Secara Terpadu

Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo. (Akmal/adakaltim)

Tenggarong – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) kini tengah menangani pengelolaan kawasan Taman Tanjong secara terpadu.

Kawasan ruang terbuka hijau yang mulai dibuka untuk masyarakat tersebut sebelumnya dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), namun pengelolaannya kini dialihkan kepada DLHK seiring fungsinya sebagai ruang publik dan taman kota.

Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo, menjelaskan bahwa pihaknya siap mengambil tanggung jawab pengelolaan Taman Tanjong.

Meski belum seluruh elemen pendukung rampung, kawasan tersebut kini sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat rekreasi dan bersantai.

“Tanjong itu awalnya dibangun oleh Dinas PU. Namun, dari sisi PU, area tersebut dipandang sebagai ruang terbuka hijau, sehingga kemudian diserahkan pengelolaannya kepada DLHK,” kata Slamet kepada adakaltim.com, Rabu (16/4/25).

Ia menambahkan, pengelolaan kawasan Taman Tanjong tidak hanya terbatas pada aspek kebersihan dan ruang hijau.

Slamet menilai perlunya pendekatan lintas sektor karena di dalam kawasan tersebut nantinya akan terdapat elemen lain seperti area parkir dan aktivitas pelaku UMKM.

“Oleh karena itu, kami menginisiasi rapat koordinasi lintas OPD. Misalnya, pengelolaan parkir diserahkan ke Dinas Perhubungan, sementara untuk UMKM-nya dikelola oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Untuk kebersihan tetap di DLHK, dan pengamanan kami libatkan Satpol PP,” ujarnya.

Saat ini, DLHK Kukar bersama OPD terkait tengah menyusun skema teknis agar pengelolaan di setiap sub-area dapat lebih tertata dan memiliki kejelasan kewenangan.

“Kami akan lakukan evaluasi lagi untuk memperjelas kewenangan dan penunjukan pengelolaan di masing-masing sub-area,” tambahnya.

Ia berharap, melalui pengelolaan terpadu ini, Taman Tanjong dapat benar-benar berfungsi sebagai ruang terbuka hijau yang nyaman, bersih, dan terjaga, sekaligus mendukung aktivitas ekonomi masyarakat melalui sektor UMKM.

“Intinya kami tidak bekerja sendiri. Semua OPD yang berkaitan kami libatkan, supaya kawasan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat,” pungkasnya. (adv/ak/ko)

Bagikan :