Tenggarong – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) telah mengambil langkah cepat dalam pengendalian hama dengan memanfaatkan teknologi drone pertanian.
Teknologi ini diintegrasikan dengan penggunaan peta pertanian yang memuat data iklim dan pola serangan hama, sehingga memungkinkan dilakukannya mitigasi yang lebih akurat dan terencana.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Distanak Kukar, Moh. Rifani, menjelaskan pendekatan ini tidak hanya membantu petani dalam menghadapi serangan hama, tetapi juga memberikan peringatan dini sehingga pencegahan dapat dilakukan lebih efektif.
Menurut Rifani, Distanak Kukar telah mampu memprediksi serangan hama, seperti ulat grayak, yang cenderung terjadi pada bulan-bulan tertentu dan kondisi iklim tertentu.
Informasi ini diambil dari peta pertanian yang dipadukan dengan data iklim, sehingga petani dapat mengantisipasi serangan sebelum hama merusak lahan.
“Dengan melihat peta dan data iklim, kami bisa mengetahui kapan dan di mana serangan hama akan terjadi, sehingga mitigasi bisa dilakukan jauh lebih awal,” ujarnya, Senin (21/10/24).
Selain itu, Rifani mengungkapkan bahwa, pendekatan baru ini mengubah fokus dari pengendalian reaktif menjadi pencegahan proaktif.
Kini, Distanak Kukar tidak lagi hanya menunggu sampai hama menyerang, tetapi berupaya mencegah serangan dengan mengandalkan data prediktif.
“Kami tidak lagi menduga-duga kapan hama akan menyerang, sekarang kami bisa memprediksi lebih tepat waktu dan melakukan tindakan pencegahan sebelumnya,” tambahnya.
Teknologi drone pertanian menjadi elemen kunci dalam strategi pengendalian hama ini.
Drone berukuran besar yang dimiliki oleh Distanak Kukar mampu melakukan penyemprotan pestisida secara efisien di area yang luas.
Penggunaan drone pertanian juga memungkinkan penyemprotan dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan metode konvensional.
Drone juga dapat menjangkau area yang luas dalam waktu yang relatif cepat, mengurangi kebutuhan tenaga kerja dan memastikan tindakan pengendalian hama lebih efektif.
Drone ini dilengkapi dengan sistem yang memungkinkan penyemprotan dilakukan secara presisi, bahkan di wilayah yang sulit dijangkau.
“Dengan adanya drone ini, ketika ada serangan hama di suatu wilayah, kami bisa langsung mengirimkannya ke lokasi untuk menanggulangi serangan secara cepat dan efisien,” pungkasnya. (adv/ak)