Tenggarong – Sebagai salah satu sentra produksi pangan terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim), Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggenjot upaya peningkatan produktivitas beras guna mendukung ketahanan pangan di tingkat provinsi maupun nasional.
Berdasarkan data yang ada, sekitar 42% produksi beras yang ada di Kaltim berasal dari Kukar.
Meski begitu, sektor pertanian di Kukar menghadapi tantangan serius, terutama terkait kekurangan tenaga kerja, banyak yang sudah lanjut usia. Hal ini dapat menghambat proses produksi.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar mengintensifkan penggunaan mekanisasi dan teknologi pertanian yang modern.
Sekretaris Distanak Kukar, Syamsul Ma’arif, menjelaskan mekanisasi dipandang sebagai solusi penting untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja dan menarik minat dari pemuda agar bertani.
“Teknologi mekanisasi pertanian dapat membantu menghemat waktu dan mengurangi tenaga kerja, terutama dalam aktivitas yang membutuhkan banyak tenaga,” ujarnya, Kamis (14/11/24).
Syamsul menyebutkan, pelatihan bagi para petani lokal tentang penggunaan mekanisasi alat pertanian juga telah dilakukan terutama kepada petani muda.
Dengan pelatihan ini, para petani diharapkan mampu memanfaatkan teknologi tersebut secara maksimal guna meningkatkan hasil pertanian.
“Kami berharap adopsi teknologi seperti ini dapat membantu memecahkan berbagai tantangan di lapangan,” ungkap Syamsul.
Ia menambahkan, penerapan teknologi modern tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan keuntungan dari sisi kualitas produksi.
“Kami optimistis bahwa mekanisasi akan mendorong tercapainya target produksi yang lebih baik,” tutupnya. (Adv/ak)