Tenggarong – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) sedang berupaya mengoptimalkan potensi pertanian di Kecamatan Tabang dengan memanfaatkan keberadaan bendungan.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Distanak Kukar, Moh. Rifani, mengatakan area pertanian di wilayah tersebut cukup luas dan telah didukung dengan program bina desa.
Rifani menjelaskan setelah melakukan identifikasi, ditemukan bendungan yang tidak beroperasi. Diketahui, bendungan tersebut sudah ada sejak lama dan masih dalam kondisi yang dapat dioperasikan.
“Jika kita dapat mengaktifkan kembali bendungan ini, sawah di sekitar dapat terairi dengan baik. Kami tidak perlu membangun infrastruktur baru,” ungkapnya, Sabtu (26/10/24).
Perlu diketahui, Bendungan dapat menawarkan banyak manfaat bagi areal pertanian dan menjadi sumber air bersih bagi masyarakat.
Bendungan berfungsi sebagai penampung air hujan dan pengatur pasokan air untuk irigasi.
Dengan adanya bendungan, petani dapat mengairi sawah secara lebih efisien, terutama pada musim kemarau, yang sangat krusial untuk menjaga kelangsungan pertanian dan meningkatkan hasil panen.
Bendungan juga berperan penting dalam pencegahan banjir, dengan mengatur aliran air, bendungan dapat mengurangi risiko banjir yang dapat merusak lahan pertanian dan infrastruktur.
“Dengan irigasi yang memadai, kami yakin hasil pertanian mereka dapat meningkat,” ungkapnya.
Selain itu, keberadaan bendungan juga dapay membantu meningkatkan kualitas tanah.
Air yang dialirkan melalui sistem irigasi dapat menjaga kelembapan tanah dan mengurangi erosi, sehingga tanah tetap subur untuk pertumbuhan tanaman.
Manfaat ini tidak hanya berdampak pada hasil pertanian, tetapi juga pada kesehatan lingkungan.
Dampak positif lainnya dari bendungan adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan hasil pertanian yang lebih baik, pendapatan petani pun meningkat, memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal.
Stabilitas pasokan air memungkinkan petani untuk melakukan diversifikasi tanaman, memperluas jenis komoditas yang mereka tanam, dan meningkatkan potensi pendapatan.
Namun, Rifani mencatat para petani di daerah hulu menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait keterbatasan alat mesin pertanian.
“Salah satu kendala yang dihadapi petani adalah kurangnya alat mesin pertanian. Distanak berkomitmen untuk membantu petani dengan memperbaiki sistem irigasi bendungan,” tutupnya. (adv/ak)