Disketapang Kukar Sebut Harga Cabai dan Bawang Merah Cenderung Fluktuatif

Kasi Analis Ketahanan Pangan Disketapang Kukar, Sudiro. (Akmal/adakaltim)

Tenggarong – Kepala Seksi Analis Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kukar, Sudiro, menyebutkan harga cabai dan bawang merah di Kukar masih mengalami fluktuasi harga yang sulit diprediksi.

“Fluktuasi harga bawang merah biasanya terjadi setahun sekali, sementara cabai bisa mengalami kenaikan harga tiga hingga empat kali dalam setahun,” jelasnya pada acara Gerakan Pangan Murah On The Road di MPP Kukar, Jumat (6/9/2024).

Sudiro menjelaskan, salah satu penyebab fluktuasi harga cabai adalah ketergantungan masyarakat Kukar pada cabai segar.

“Padahal cabai bisa diolah dan diawetkan dalam bentuk cabai kering atau olahan lainnya seperti cabai botol atau kalengan,” tambahnya.

Ketergantungan ini membuat cabai segar sulit disimpan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, produksi cabai masih mengandalkan budidaya konvensional yang sangat bergantung pada kondisi alam.

“Ketika cuaca bagus, produksi cabai melimpah dan harga turun. Sebaliknya, ketika cuaca buruk, pasokan menurun sehingga menyebabkan kenaikan harga,” ungkap Sudiro.

Permasalahan fluktuasi harga cabai dan bawang merah ini, menurut Sudiro, bukan hanya terjadi di Kukar.

“Ini masalah nasional yang hampir dialami di semua kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia,” tutupnya. (ak)

Bagikan :