Tenggarong – Camat Loa Kulu, Ardiansyah, memberikan dukungan penuh dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Desa Sumber Sari Ke 13 yang diramaikan dengan berbagai kegiatan bernuansa kearifan lokal.
Acara yang digelar di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu tersebut diisi dengan tradisi sedekah bumi, sebagai bentuk syukur masyarakat atas keselamatan dan berkah yang telah diterima.
Ardiansyah menyampaikan pentingnya melestarikan tradisi lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari bagian kehidupan masyarakat.
“Kearifan lokal seperti sedekah bumi ini adalah tradisi yang sudah turun temurun dijaga oleh masyarakat Desa Sumber Sari,” ujar Ardiansyah, Kamis (12/9/23).
Selain sedekah bumi, Desa Sumber Sari yang mayoritas dihuni oleh masyarakat suku Jawa juga memiliki kekayaan budaya lainnya, seperti seni ludruk.
Seni ludruk merupakan seni pertunjukan yang menyajikan cerita rakyat dengan humor dan kritik sosial, ludruk memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Namun, eksistensi seni ini mulai meredup seiring berjalannya waktu.
Menyikapi hal tersebut, Ardiansyah menyatakan dukungannya untuk menghidupkan kembali seni tradisional ludruk di Desa Sumber Sari.
“Kami dari pemerintah kecamatan mendukung penuh upaya masyarakat untuk menghidupkan kembali budaya ludruk,” katanya.
Ardiansyah berharap agar kegiatan budaya seperti ini dapat terus berlangsung dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.
“Mari kita jaga bersama-sama agar seni dan kearifan lokal tetap hidup di tengah masyarakat kita,” tutupnya. (ak)