Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah menekankan pentingnya masyarakat untuk mengenali potensi stunting sejak dini sebagai langkah pencegahan yang efektif.
Penegasan tersebut disampaikan dalam rangkaian peringatan HUT ke-60 Kecamatan Sebulu, tepatnya usai meresmikan dua Posyandu di Desa Sebulu Ilir pada Selasa (13/5/2025).
Bupati Edi menyampaikan bahwa pelaksanaan pengukuran dan penimbangan serentak secara nasional pada Juni 2024 lalu berhasil mencapai angka yang sangat tinggi.
“Pada bulan Juni 2024 akan ada penimbangan dan pengukuran serentak secara nasional. Di Kukar, capaiannya hampir 99 persen. Hanya satu kecamatan yakni Muara Kaman, pengecekannya belum selesai secara keseluruhan,” jelasnya.
Namun dari hasil tersebut, Pemkab Kukar menemukan masih terdapat masyarakat yang belum memahami perbedaan antara stunting dan potensi stunting.
Potensi stunting terjadi ketika anak belum masuk kategori stunting, namun sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan akibat kurang gizi.
“Dari pengukuran dan penimbangan serentak itu, terlihat hasil profilnya selama ini kita keliru. Kita tahunya hanya stunting, padahal potensi stunting di Kukar juga besar,” tegas Edi.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemkab Kukar telah menjalankan program pemberian makanan tambahan (PMT) selama dua bulan berturut-turut pada Agustus dan September 2024.
Program ini ditujukan kepada anak-anak yang terindikasi mengalami potensi stunting sebagai bentuk intervensi dini yang terukur.
Setelah dua bulan pelaksanaan, dilakukan pengukuran ulang pada Oktober 2024 untuk melihat perkembangan.
Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pertumbuhan anak-anak yang mengikuti program, yang membuktikan langkah tersebut efektif dalam menekan potensi stunting.
“Ini menunjukkan dengan penanganan yang konsisten dan terarah, potensi stunting bisa kita tekan lebih jauh,” ujarnya.
Ke depan, program PMT akan terus ditingkatkan dan diintegrasikan dengan kebijakan nasional berupa makanan bergizi gratis untuk anak-anak.
Bupati Edi menyebut kerja kolaboratif lintas sektor sebagai kunci utama keberhasilan program ini, serta pentingnya peran aktif seluruh komponen masyarakat dalam edukasi dan pendampingan gizi anak.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras. Mari kita terus menjaga komitmen ini untuk memastikan generasi masa depan Kukar tumbuh sehat dan kuat,” pungkasnya. (adv/ak/ko)