DP3A Kukar Kembangkan Gema Tebus sebagai Program Penguatan Gizi Anak

Ilustrasi penjual telur. (Istimewa)

Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) tengah mempersiapkan penguatan program Gerakan Makan Telur Rebus (Gema Tebus) sebagai upaya peningkatan gizi anak di Kukar.

Program ini dirancang menjadi kebiasaan sehat dan berkelanjutan, dengan telur rebus sebagai sumber nutrisi sederhana namun kaya protein untuk menunjang tumbuh kembang anak.

Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayatno mengatakan, Gema Tebus saat ini mulai diterapkan secara terbatas dalam lingkup kegiatan dinas dan beberapa agenda masyarakat, sembari pemerintah menyiapkan sistem pasokan telur agar gerakan dapat diperluas secara lebih massif.

“Untuk dilaksanakan luas di sekolah dan masyarakat, tentu kita perlu memastikan rantai pasok stabil. Tahap ini sedang kami siapkan,” jelasnya, Senin (1/12/2025).

Hero menuturkan, telur dipilih bukan tanpa alasan. Selain bernutrisi lengkap, telur merupakan bahan pangan yang mudah dijangkau masyarakat serta dapat dikonsumsi rutin tanpa memerlukan proses pengolahan rumit.

Hal ini membuat telur rebus menjadi opsi ideal sebagai ragam gizi harian bagi anak. “Telur itu sederhana, tetapi kaya manfaat bagi otak, tumbuh kembang, dan kekuatan fisik anak,” ujarnya.

Program Gema Tebus juga memiliki keterhubungan langsung dengan program pembangunan Kukar Idaman Terbaik, khususnya pada pilar peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pemenuhan gizi dan kesehatan anak.

Upaya ini menjadi bagian penting dalam pengurangan risiko stunting, peningkatan kecerdasan anak, sekaligus memperkuat fondasi generasi masa depan Kukar.

“Gema Tebus ini adalah langkah hulu dalam menciptakan SDM unggul. Jika nutrisi anak kuat sejak dini, maka kualitas generasi Kukar ke depan akan mengikuti,” tegasnya.

DP3A Kukar saat ini telah membangun komunikasi dengan penyedia komoditas telur serta OPD teknis untuk memastikan distribusi dan ketersediaan bahan pangan berjalan lancar sebelum program diperluas dalam skala besar.

Hero menjelaskan bahwa pemerintah tidak hanya ingin gerakan ini berjalan, tetapi juga bertahan sebagai kebiasaan gizi masyarakat dalam jangka panjang.

“Kita ingin Gema Tebus tidak sekadar program, tapi menjadi budaya makan sehat di keluarga dan sekolah,” tuturnya.

Dengan mengedepankan nutrisi yang tepat bagi anak, DP3A Kukar berharap Gema Tebus mampu menjadi salah satu fondasi keberhasilan pembangunan manusia dalam kerangka Kukar Idaman Terbaik.

Hero optimistis, ketika pasokan telah stabil dan koordinasi lintas sektor matang, gerakan ini akan tumbuh lebih besar dan manfaatnya dapat dirasakan luas oleh masyarakat.

“Jika kesadaran gizi tumbuh, masa depan anak-anak kita pun tumbuh lebih cerah,” tutupnya. (adv/ak/ko)

Bagikan :