Tenggarong – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong pengembangan Desa Ramah Perempuan dan Anak sebagai bagian dari implementasi Program Kukar Idaman Terbaik, yang digagas oleh Bupati dan Wakil Bupati Kukar dalam agenda peningkatan kualitas SDM dan perlindungan sosial bagi masyarakat.
Program ini diarahkan agar desa menjadi ruang hidup yang aman sekaligus ramah bagi perempuan dan anak, sehingga tumbuh kembang generasi muda berjalan dengan lebih sehat, nyaman, dan terfasilitasi.
Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayatno menyampaikan, desa dipilih sebagai pondasi karena menjadi pusat interaksi sosial terbesar.
Ketika desa memiliki fasilitas ramah anak, layanan responsif gender, dan ruang aman untuk berekspresi, maka kualitas pembinaan generasi masa depan akan tumbuh dari akar paling bawah.
“Desa adalah ruang sosial utama. Kalau desa aman, maka anak-anak kita tumbuh dengan karakter yang kuat dan terlindungi,” jelasnya, Senin (1/12/2025).
Saat ini, beberapa desa mulai ditetapkan sebagai percontohan, seperti Desa Sumber Sari, Loa Ulung, dan Marangkayu.
Selain itu, DP3A turut mendorong optimalisasi ruang publik seperti rest area untuk dijadikan tempat bermain, membaca, hingga kegiatan belajar kreatif anak.
Hero menegaskan, upaya ini tidak sekadar membangun fasilitas, tetapi menghadirkan sistem sosial yang menempatkan perempuan dan anak sebagai subjek pembangunan.
“Kita tidak hanya beri label, tapi membangun ruang hidup yang benar-benar berpihak kepada mereka,” ujarnya.
Program ini selaras dan mendukung pilar besar Kukar Idaman Terbaik, terutama pada aspek peningkatan pendidikan, layanan perlindungan anak, dan penguatan kesejahteraan keluarga.
DP3A meyakini, keberhasilan implementasi desa ramah perempuan dan anak akan mempercepat terwujudnya Kukar sebagai Kawasan Layak Anak secara menyeluruh.
“Ini adalah bagian dari upaya besar kita untuk menciptakan generasi unggul Kukar ke depan,” tuturnya.
Hero mengungkapkan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar program berjalan kuat dan merata.
Perangkat desa, OPD teknis, hingga masyarakat perlu bergerak bersama
untuk menjaga keberlanjutan program.
“Investasi terbesar daerah adalah anak yang tumbuh dalam lingkungan aman dan penuh kesempatan. Inilah spirit Kukar Idaman Terbaik,” tegasnya.
Dengan penguatan desa sebagai ruang aman, DP3A Kukar optimistis tonggak pembangunan SDM bisa lebih cepat tercapai.
“Jika desa sudah ramah perempuan dan anak, masa depan Kukar ikut terkawal,” tutupnya. (adv/ak/ko)





