DPRD Samarinda Dorong Penerapan Pelican Crossing di Zona Sekolah

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim.

Samarinda – DPRD Kota Samarinda mendorong penerapan sistem pelican crossing di seluruh zona sekolah sebagai langkah konkret untuk mengurangi risiko kecelakaan bagi pelajar.

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim, menegaskan bahwa keselamatan anak-anak di jalan raya harus menjadi prioritas utama pemerintah kota.

“Keselamatan anak-anak di jalan raya adalah prioritas utama kami. Pelican crossing menawarkan solusi praktis, aman, dan lebih efisien dibanding membangun jembatan penyeberangan yang seringkali tidak digunakan,” ujar Rohim, Jumat (3/10/2025).

Rohim menjelaskan, sistem pelican crossing yakni lampu penyeberangan yang diaktifkan lewat tombol pejalan kaki telah terbukti efektif di beberapa titik, seperti Taman Samarinda dan Teras Samarinda.

Sistem ini hanya aktif saat dibutuhkan, sehingga tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas di luar jam sibuk sekolah.

“Dengan sistem ini, arus kendaraan tetap lancar karena lampu hanya menyala pada jam masuk dan pulang sekolah. Kami ingin memastikan keselamatan siswa tanpa menimbulkan kemacetan baru,” lanjutnya.

DPRD bersama Dinas Perhubungan Kota Samarinda kini tengah mengkaji aspek teknis, mulai dari jarak antar lampu, penempatan tombol, hingga integrasi dengan lampu lalu lintas di persimpangan padat. Evaluasi rutin akan dilakukan pasca-implementasi untuk memastikan sistem berjalan optimal.

Bahkan, opsi fitur tambahan seperti sensor otomatis dan integrasi digital turut menjadi bahan pembahasan.

Berdasarkan kajian awal DPRD, penerapan pelican crossing di seluruh zona sekolah berpotensi menurunkan risiko kecelakaan hingga 40–50 persen.

“Angka ini berdasarkan data lalu lintas jam sibuk dan perilaku penyeberangan siswa sebelum adanya pelican crossing. Dengan sistem ini, anak-anak lebih terlindungi dan pengendara lebih patuh,” ungkap Rohim.

Selain di SMA Negeri 5 di Jalan Juanda, DPRD juga mendorong penerapan sistem serupa di sekolah dasar dan menengah lain yang berada di jalur padat.

Langkah ini dinilai sebagai investasi jangka panjang dalam keselamatan siswa sekaligus peningkatan disiplin berlalu lintas di Samarinda.

“DPRD akan terus memantau progresnya. Kami ingin kebijakan ini tidak berhenti di wacana, tetapi benar-benar melindungi anak-anak di jalan setiap hari,” tutup Rohim. (adv/hr/ko)

Bagikan :