Tenggarong – Ketua umum PMII Kukar Syaiful Salim merespon kerugian 299 nelayan kerang dara di Kecamatan Muara Badak yang diduga disebabkan oleh pencemaran limbah pengeboran minyak oleh PT Pertamina Hulu Sanga-sanga (PHSS).
Ia menyebut, pihaknya akan menggelar aksi demonstrasi di kantor PT PHSS dalam waktu dekat. Kata dia, hingga kini belum ada kepastian terkait ganti rugi yang akan diberikan kepada nelayan.
“PT PHSS tidak memberikan kepastian pertanggungjawaban atas pencemaran lingkungan yang ada,” katanya, Kamis (13/2/2024).
Syaiful mentaksir kerugian nelayan kerang dara akibat limbah tersebut mencapai miliaran rupiah. Serta, ratusan nelayan berpotensi kehilangan mata pencahariannya.
Ia menilai, kejadian tersebut merupakan kelalaian yang sangat fatal di lakukan oleh PT PHSS. Limbah yang ada, kata dia, membuat perairan di Muara Badak menjadi tercemar.
“Bencana ini adalah bencana ekologis akibat lalainya PT PHSS terkait tanggung jawab penanganan limbahnya,” jelasnya.
Ia meminta agar PT PHSS segera memberikan ganti rugi kepada para nelayan yang terdampak.
Dia mengatakan bahwa sebelumnya ratusan masyarakat telah menggelar aksi demonstrasi, namun hingga kini belum ada respon tentang kejelasan ganti rugi yang akan diterima oleh para nelayan.
Ia mengaku, pihaknya sebagai organisasi kemahasiswaan, akan terus mengawal persoalan ini hingga nelayan mendapatkan hak-haknya.
“Kami akan kawal dan menggelar aksi terkait pertanggungjawaban PT PHSS kepada masyarakat terdampak,” pungkasnya. (ko)