Tenggarong – Kepala Gudang Agen Liquefied Petroleum Gas(LPG) 3 Kg PT. Nararya, Kistoro, mengungkapkan sekitar 80 persen tabung LPG 3 Kg yang beredar di masyarakat Kecamatan Tenggarong dan sekitarnya mengalami kebocoran.
Kebocoran ini ternyata menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kelangkaan LPG 3 Kg di lapangan, bukan karena penimbunan seperti yang banyak disangka masyarakat.
“Banyak yang mengira kelangkaan LPG 3 Kg disebabkan oleh penimbunan, padahal kenyataannya kebocoran pada tabung menjadi masalah utama. Jika tabung bocor, gas yang ada di dalamnya bisa habis dengan cepat tanpa sempat digunakan,” jelas Kistoro, Selasa (4/2/2025).
Menurut Kistoro, meskipun banyak tabung yang masih beredar di masyarakat, 80 persen dari tabung tersebut dalam kondisi bocor.
Gas dalam tabung yang bocor ini akan cepat habis, bahkan dalam waktu sehari jika kebocoran cukup parah. Hal ini tentu merugikan para konsumen yang sudah membeli tabung tersebut.
“Jika ada yang menimbun 100 tabung, dalam waktu tiga hari mungkin hanya 20-30 tabung yang masih layak jual. Selebihnya gasnya sudah habis atau tinggal sedikit,” ujarnya.
Kistoro juga menekankan masalah kebocoran ini terjadi karena banyak valve tabung yang sudah rusak.
“Tabung yang bocor seharusnya diganti. Kami menerima tabung dari fasilitas pengisian, namun banyak yang sudah bocor,” pungkasnya. (Ak)